Lebih Dekat dengan Rumah Adat Bangka Belitung

Bangka Belitung merupakan provinsi yang diresmikan pada tanggal 9 Februari 2001. Provinsi ini terdiri atas dua pulau besar, yakni Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Selain terkenal sebagai lumbungnya timah, kebudayaan yang dimiliki masyarakatnya begitu tinggi dan beragam. Hal ini salah satunya tampak dari rumah adat Bangka Belitung yang memiliki beberapa jenis.

Uniknya, perpaduan dari beberapa budaya menghasilkan bentuk rumah yang sangat indah. Pada umumnya, masyarakat hanya mengenali Rumah Limas sebagai rumah adat masyarakat Bangka Belitung. Nyatanya, provinsi satu ini memiliki tiga jenis rumah adat. Berikut ulasan lebih lengkap untuk rumah khas Bangka Belitung menyadur dari situs https://mimpibaru.com/.

Jenis Rumah Adat Bangka Belitung

  1. Rumah Rakit

Jika diidentifikasi dari namanya, Rumah Rakit sebenarnya memiliki fungsi yang jelas, yakni sebagai tempat tinggal sekaligus rakit yang mengapung. Arsitektur rumah ini begitu kental akan unsur Tionghoa. Namun, nuansa Melayu Bubung Panjang juga turut mendominasi tampilannya.

Bangka Belitung merupakan daerah yang dikelilingi oleh perairan, baik berupa sungai maupun lautan. Tak heran masyarakatnya memiliki ide untuk membuat tempat tinggal sekaligus rakit dengan bahan utama dari bambu.

Selain bambu, alternatif material lainnya adalah kayu trembesi dan kayu seru yang banyak tersedia di Bangka Belitung. Sementara itu, bagian atapnya terbuat dari rotan kecil. Rotan kecil ini juga berguna agar balok kayu pelampung terikat secara sempurna.

  1. Rumah Panggung

Rumah Panggung khas Bangka Belitung biasanya berdiri di atas tanah seluas 500 meter persegi. Rumah yang sangat kental dengan budaya Melayu Bubung Panjang dan Melayu Bubungan Limas ini memang terlihat sangat otentik.

Rumah adat ini memiliki material utama kayu. Kayu sebagai bahan utama bangunannya juga memiliki filosofi akan kesabaran dan kesederhanaan. Kedua filosofi ini begitu lekat dipegang masyarakat Bangka Belitung.

Selain kayu, rotan dan bambu juga dipergunakan sebagai material atap. Rotan dan kayu digunakan untuk membuat kerangka atap, sedangkan dedaunan dan rumbia dipilih untuk menjadi penutup rangkanya. Namun, seiring berkembangnya waktu, penggunaan tanah liat sebagai penutup atap mulai banyak digunakan.

Rumah Panggung khas Belitung ini juga makin menarik dari segi desain karena atapnya sedikit miring dan tinggi. Di area dalam rumah, terdapat ruang utama serta dapur. Sementara itu, di area depan terdapat teras serta tangga pintu utama.

Warna dindingnya menggunakan pewarna alami dari material yang ada. Selain itu, bagian dindingnya memiliki banyak jendela sehingga udara dapat keluar-masuk secara leluasa. Di Bangka Belitung, terdapat aturan untuk tidak mengecat rumah adatnya. Tak heran jika tampilan rumah-rumah tersebut tampak sangat alami dan apa adanya, tetapi tetap menampilkan keindahan yang sangat khas.

  1. Rumah Limas

Rumah Limas merupakan jenis rumah adat Bangka Belitung yang paling dikenal. Berbeda dengan Rumah Panggung, desain Rumah Limas lebih modern karena adanya penambahan beberapa ruangan lain. Sentuhan Eropa era kolonial dengan gaya Sumatra Selatan mendominasi tampilan rumah ini.

Penambahan ruangannya dilakukan sampai ke bagian belakang rumah. Ruang tamunya terletak di bagian paling depan dan sejajar dengan kamar tidur. Yang unik dari Rumah Limas ini adalah adanya perbedaan tinggi pada bagian lantainya.

Lantai yang didesain tidak sama tinggi ini berfungsi untuk membedakan status sosial. Tamu yang status sosialnya lebih tinggi akan menempati lantai tertinggi, sedangkan tamu yang status sosialnya biasa saja ditempatkan di lantai yang lebih rendah.

Nah, itu dia ulasan mengenai rumah adat yang ada di Bangka Belitung. Biasanya, untuk rumah Panggung dan Limas, terdapat halaman depan yang luas dan asri. Hal ini juga semakin menambah daya tarik bangunan.

Fungsi Rumah Adat Bangka Belitung

Rumah adat Bangka Belitung merupakan perwujudan dari perpaduan beberapa kebudayaan. Rumah adat ini memiliki banyak sekali fungsi yang sangat menarik. Tiap bagiannya dinamai dengan istilah khusus. Berikut ulasan fungsi tiap bagian rumah selengkapnya.

Di zaman dulu, rumah adat ini berperan sebagai hunian penduduk asli. Hal ini terlihat dari beberapa fungsi bangunan seperti halnya rumah pada umumnya, seperti ruang utama, teras depan, dapur, serta pemisah antar ruangan.

Teras rumah bermanfaat sebagai tempat menerima tamu. Selain itu, penghuni rumah juga menggunakannya sebagai area bersantai ketika sore hari.

Loss bermanfaat sebagai pemisah ruang utama dan belakang. Di bagian ini terdapat pintu-pintu yang mengarah ke kamar.

Selain sebagai tempat memasak, dapur juga bermanfaat untuk menyimpan alat-alat pertanian, persediaan memasak, dan segala hal yang berkaitan dengan aktivitas pangan penghuni rumah.

Dinding yang tidak dicat dan diberi ornamen khusus bukanlah tanpa sebab. Aturan dari petinggi adat yang berlaku sampai sekarang membuat rumah adat ini tampak berbeda dari yang lain.

Ternyata ada banyak hal menarik yang dapat Anda ketahui dari rumah adat Bangka Belitung. Informasi di atas semoga bermanfaat menambah pengetahuan kita dan membuat kita semua semakin cinta pada budaya Indonesia.