Belajar Dari Abu Qilabah, Kisah Sahabat Nabi Yang Sabar dan Penuh Syukur

Ada banyak sahabat yang berada di sekitar nabi dengan sikap mulia. Salah satu yang bisa dicontoh yaitu sikap dari Abu Qilabah. Beliau menjadi sahabat Rasulullah dengan sifatnya yang paling sabar dan taat semasa hidupnya. Lantas, bagaimana kisah sahabat nabi yang sabar dan penuh rasa syukur? Yuk simak ulasan selengkapnya seperti berikut ini!

Sepanjang Hidupnya Menjadi Ahli Ibadah dan Mulia

Abu Qilabah memang sudah terkenal menjadi salah satu sahabat yang paling sabar. Lahir dengan nama Abdullah bin Zaid Al-Jarmi, beliau memiliki kehidupan yang begitu sabar dan menjadi ahli ibadah. Bahkan sahabat nabi ini terkenal sangat taat kepada Allah SWT berkat ibadah dan amalan yang dilakukannya begitu mulia.

Ketaatannya ini membuat sahabat nabi ini berperilaku begitu tenang dan menjalani hari hari dengan sabat. Semua ibadah yang dilakukannya sangat berarti begitu juga dengan perilaku kepada orang lain. Inilah yang membuat Abu Qilabah menyandang sahabat nabi yang paling mulia dan begitu taat ketika beribadah.

Wafat dengan Mulia dan Terkenal  Kesabarannya

Sahabat nabi yang paling akhir ketika wafat ini memiliki kisah yang begitu menyentuh hati. Bagaimana tidak, detik detik meninggalnya sahabat nabi ini diawali dari datangnya seorang musafir  yang menemukan sebuah tenda kumuh yang ingin meminta bantuan perbekalan. Ini dilakukan untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya.

Pria lumpuh dan buta tersebut tadinya hanya tergeletak dan tidak berdaya ketika berada di lokasi tersebut. Kemudian, sang musafir melihatnya dan mengucapkan salam kepada pria lumpuh tersebut. Tak lama, sang musafir menanyakan siapakah pria tersebut dan alasan kenapa bisa sampai di padang yang panas tersebut.

Karena tak ingin menyebutkan nama, pria yang tergeletak lumpuh tersebut mengaku jika dirinya seorang hamba Allah. Setelah itu, sang musafir menceritakan kondisinya dan mengatakan jika dirinya kehabisan perbekalan dan ingin meminta makanan atau minuman dari pria lumpuh tersebut. Seketika pria lumpuh mengucapkan kata Alhamdulillah.

Setelah itu, sang musafir terkejut melihat respon dari pria lumpuh tersebut.  Sang musafir yang terheran akhirnya menawarkan bantuan kepadanya yaitu dengan mencari anak laki lakinya yang biasa menemaninya setiap hari di tenda tersebut. Namun, anak tersebut ternyata sudah menghilang sejak 3 hari lalu.

Ternyata tidak jauh dari perkemahan tersebut, ada jenazah yang sedang dikerumuni oleh hewan buas. Melihat hal tersebut, sang musafir bingung bagaimana akan menjelaskan kepada pria lumpuh. Tetapi saat menjelaskannya, ia menyinggung Nabi Ayub sebagai manusia tersabar dengan berbagai cobaan yang begitu besar.

Setelah itu, sang musafir menjelaskan kondisi yang terjadi, tetapi pria lumpuh malah tersenyum dan merekah bibirnya mengucap nama Allah dan bersyukur. Ia menyatakan jika anaknya yang berbakti tersebut sudah pergi meninggalkan dirinya dan pergi ke surga atas izin Allah. Ini menjadi salah satu kisah 10 sahabat nabi yang dijamin masuk surga karena kesabarannya.

Ia mengatakan jika anak yang baik, berbakti, dan taat memiliki jaminan surga. Jadi pria lumpuh yakin jika anaknya akan masuk ke surga dengan izin Allah. Tak  lama kemudian, sang pria lumpuh mengucapkan dua kalimat syahadat dan menghembuskan nafas terakhirnya. Inilah yang menjadi kisah sahabat nabi yang sabar karena hidup di daerah terpencil yang tandus.

Dalam kondisi cacat pun, ia tidak henti hentinya mengucap rasa syukur kepada Allah atas limpahan rahmat yang diberikannya. Meskipun menghadapi cobaan seberat apa pun, Abu Qilabah tetap menghadapinya dengan penuh sabar dan ikhlas. Semua yang dilakukannya merupakan berkat yang diberikan Allah.