Mengenal Hutan Pasarean Ciamis, Tempat Yang Terkenal Mitos Angkernya
Wisata alam seperti hutan yang menawarkan pepohonan rindang dengan siulan burung bernyanyi masih cukup digandrungi. Namun berbeda dengan si Hutan Pasarean Ciamis yang justru terkenal menakutkan, berkat berbagai cerita mistis yang beredar. Wajar saja jika masyarakat sekitar pun merasa takut, bahkan ketika hanya melewati hutan tersebut. Apa yang membuat hutan ini begitu menakutkan ? Berikut ceritanya.
Beredarnya Mitos yang Diceritakan Turun Temurun
Ketika sedang memasukkan kota Ciamis ke dalam daftar kota kunjungan berikutnya, tentu tidak asing ketika mendengar hutan keramat penuh dengan cerita mistinya. Hutan yang penuh aura mistisnya tersebut bisa Anda temukan di daerah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Menurut mitos yang beredas, hutan tersebut sangat menyeramkan karena dipercaya adanya sosok maung atau harimau tengah menjaganya.
Sosok makhluk astral tersebut akan mendatangi mereka yang berani menebang pohon ataupun mengambil yang bukan haknya di dalam hutan tersebut. Kemunculan sosok ghaib tersebut umumnya akan meminta agar barang yang diambil dikembalikan ke tempatnya semula. Apabila permintaan tersebut tidak dihiraukan, kemungkinan orang yang bersangkutan akan terkena musibah secara mendadak yang mungkin tidak terduga sebelumnya.
Mitos tersebut merebak luas dan cepat ke telinga masyarakat, inilah mengapa orang tua terdahulu melarang keras jika ada penduduk yang berani mengambil apapun dari hutan. Mereka menyebutnya pamali, mengingat dahulu sudah ada kasus dimana seorang yang bandel mencoba untuk mengambil pohon. Dan benar saja, orang tersebut didatangi sosok penunggu tersebut sesuai dengan mitos yang beredar.
Namun sejak kasus tersebut, masyarakat menjadi takut dan tidak pernah tertantang untuk melakukannya sedikitpun. Hingga pada akhirnya mitos tentang Hutan Pasarean Ciamis seakan menjadi cerita biasa karena memang tidak ada seorangpun berani melakukannya. Meski telah terjadi beberapa tahun silam, nyatanya hingga saat ini larangan tersebut terus dikumandangkan agar para pengunjung memahami peraturan yang ada.
Ternyata mitos akan keberadaan sang penghuni hutan sudah turun temurun diceritakan. Wajar saja jika masyarakat yang sudah mengetahui cerita tersebut, lebih memilih tidak bertindak macam macam saat berada disana. Bahkan untuk sekedar mengambil ranting pohon berjatuhan saja tidak ada yang berani melakukannya. Berkat mitos tersebut pula, setiap orang yang tidak sengaja lewat seakan merinding dan ingin segera menyudahi perjalanannya.
Meski telah beredar mitos menyeramkan, masih ada segelintir orang yang justru penasaran akan kebenarannya nuansa mistisnya. Tidak heran jika kawasan hutan yang berada di Desa Nagarapageuh, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis ini banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai penjuru daerah. Bukan hanya didasari dari rasa penasaran semata, sebab di dalam hutan tersebut memang terdapat sebuah makam.
Berdasarkan pemaparan yang kami peroleh dari Berita Ciamis, makan tersebut diyakini milik salah satu tokoh penting di daerah tersebut yang bernama Pangeran Undakan Kalangan Sari. Berkat terjaganya keasriannya, hutan mistis ini pun akhirnya ditetapkan sebagai hutan lindung sekaligus situs cagar budaya yang harus dilestarikan. Sehingga tidak mengherankan jika tempat ini masih dipadati pengujung terutama saat hari libur tiba.
Demi keamanan dan memudahkan akses menyusuri hutan asri tersebut, pihak pengelola menambahkan sejumlah tangga serta jalan yang awalnya hanya berupa gundukan tanah menjadi jalan yang lebih mulus. Pembangunan jalan ini pun bertujuan agar warga tidak merusak hutan tersebut baik sengaja maupun tidak. Berkat adanya fasilitas tersebut, kini pengunjung menjadi lebih aman saat mengelilingi hutan.
Setiap mata memandang, pengunjung disuguhkan aneka pepohonan tampak kokoh berdiri yang diperkirakan telah berumur ratusan tahun serta dimanjakan lantunan indah khas hutan. Bahkan sejak masuk ke dalam kawasan Hutan Pasarean Ciamis, suasana sunyi namun juga terasa sejuk akan menyapa pengunjungnya. Nuasanya yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan, dirasa berhasil memberikan efek menenangkan meski mitos tersebut masih teriang di kepala.
Kemungkinan kesan horor ataupun mistik dapat diminimalisir saat Anda mengunjunginya secara berkelompok, namun akan berbeda cerita jika mengunjunginya sendirian. Sensasi horor bak uji nyali bahkan sudah dirasakan begitu kental sejak menapakkan kaki di depan pintu masuknya. Ditambah lagi dengan banyaknya pohon tumbang yang dibiarkan lapuk begitu saja, seakan mendukung nuansa horor menyeruak.
Mitos yang Beredar Membuat Hutan Tetap Lestari
Pohon tumbang lapuk tersebut sebenarnya bisa dimanfaatkan lebih, sayangnya mitos tersebut membuat masyarakat membiarkannya begitu saja. Selain itu, segala hal yang terjadi karena faktor alam nantinya akan kembali secara alami berkat kemampuan alam pula. Sehingga pengunjung tidak perlu kaget ketika melihat beberapa pohon tua, tampak tumbang dan dibiarkan begitu saja hingga lapuk.
Masyarkat yang tinggal di sekitar hutan tersebut pun mengaku sudah turut menjaga hutan tersebut sejak lama, namun hingga detik ini tidak ada yang berani memanfaatkan hasil alamnya. Bahkan untuk mengambil ranting berukuran kecil saja, perasaan was was akan selalu datang jikalau sang penunggu hutan akan menampakkan wujudnya di waktu yang tidak terkira. Dengan kata lain, hutan tersebut memang sengaja dibiarkan begitu saja selama ratusan tahun.
Namun siapa sangka di balik mitos yang beredar, terdapat pesan tersirat yang bisa dipetik dari cerita mistis dari Hutan Pasarean Ciamis. Dimana kehadiran mitos menyadarkan manusia agar menjaga kondisi alam tetap seimbang, dan tidak memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi semata. Manfaat menjaga alam tidak hanya dirasakan oleh generasi sekarang saja, namun beberapa generasi berikutnya juga turut menikmati alam yang masih segar tersebut.
Hutan bukan hanya sebagai pemasok oksigen terbaik bagi makhluk hidup semata, namun hutan juga bisa menjadi tempat dimana sumber mata air terjaga dengan baik. Suhu udara pun terasa lebih sejuk dan menyegarkan, sehingga terik sinar matahari bisa ditekan lebih besar. Dengan ini bisa ditarik kesimpulan bahwa menjaga hutan, sama saja dengan berinvestasi bagi kehidupan di masa mendatang lebih baik dari sebelumnya.
Jika diperhatikan kembali, sosok gaib yang dipercaya sebagai penunggu hutan tersebut seakan ingin mengajak manusia untuk tetap menjaga kelestarian hutan. Meski tidak bisa disangkal bila kehadirannya cukup menyeramkan, namun efek positifnya tidak ada yang berani mengambil apalagi merusak alam beserta habitat yang tinggal disana. Alhasil, kondisi alam tetap terjaga dan masyarakat tidak pernah kekurangan pasokan air bersih.