Mengintip 7 Cara Budidaya Jangkrik Paling Jitu
Jangkrik merupakan hewan yang sering digunakan sebagai makanan burung. Karena kebutuhan terhadap hewan ini cukup tinggi, ternak jangkrik menjadi peluang bisnis dengan prospek yang cerah. Selain itu, ternak jangkrik lebih mudah dilakukan meskipun bagi para pemula. Namun, untuk mendapatkan hasil panen yang bagus dan melimpah, tentunya anda membutuhkan cara budidaya jangkrik yang tepat. Berikut ini 7 tips jitu yang bisa anda terapkan dalam budidaya jangkrik.
Tips Sukses Ternak Jangkrik bagi Pemula
-
Pemilihan Lokasi
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum beternak jangkrik adalah pemilihan lokasi. Anda harus menentukan lokasi yang tepat dengan mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya ketenangan dan keamanan. Pilihlah lokasi beternak yang jauh dari keramaian dengan suasana yang lebih teduh. Tempat yang panas dan ramah bisa menyebabkan jangkrik stres sehingga tidak dapat tumbuh secara optimal
Tempatkan kandang jangkrik di area yang jauh dari sinar matahari. Selain itu, anda juga harus menjauhkan kandang dari binatang lain yang menjadi predator seperti kandang ayam. Meskipun hewan hewan tersebut tidak akan memakan jangkrik yang anda ternak, namun kondisi dekat dengan hewan predator bisa menyebabkan jangkrik ketakutan dan stres.
-
Menyiapkan kandang Jangkrik
Kandang jangkrik sebaiknya terbuat dari kayu dengan bentuk persegi panjang. Anda bisa menyiapkan kandang dengan panjang 200 cm, lebar 100 cm dan tinggi 50 cm. Untuk melakukan penghematan dalam pembuatan kandang, anda bisa memakai triplek. Biasanya kandang jangkrik dibuat dengan bentuk susun yang dilengkapi dengan empat kaki penyangga. Untuk mengantisipasi adanya hewan pengganggu, letakkan mangkuk berisi air di setiap kaki kandang.
Cara budidaya jangkrik dilakukan dengan mengolesi kandang menggunakan lumpur sawah. Anda juga perlu memberikan daun sukun atau daun pisang yang sudah kering sebagai pelindung jangkrik dan mengantisipasi agar tidak saling memakan satu sama lain. Lapisi bagian atas dengan lakban, agar jangkrik tidak merayap keluar kandang. Untuk menjaga kelembaban dan sirkulasi udara, buat lubang di salah satu sisi kandang yang ditutup dengan kain kasa.
-
Pemilihan Bibit Jangkrik
Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, maka anda harus memilih bibit jangkrik yang berkualitas dengan kondisi tubuh yang sehat dan tidak cacat. Anda bisa mengetahuinya dengan melihat pada bagian sungut dan kaki jangkrik tersebut. Pilihlah bibit jangkrik dengan sungut dan kaki yang tidak patah. Sebaiknya gunakan bibit jangkrik yang sudah berusia 10 hingga 20 hari. Cara mendapatkan bibit jangkrik bisa dilakukan dengan mengambil di alam bebas atau membelinya.
Namun, bibit yang ditangkap di alam memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini dikarenakan ketahanan tubuh yang lebih tinggi sehingga tidak mudah sakit. Selain itu, jangkrik jantan yang ditangkap di alam,lebih agresif terhadap jangkrik betina sehingga dapat mempercepat proses perkembangbiakan jangkrik yang diternak. Jangkrik betina ditandai dengan badan dan bulu yang hitam mengkilap, sedangkan jangkrik jantan memiliki sayap dan punggung yang kasar.
-
Peletakan Jangkrik
Sebelum memasukkan jangkrik ke dalam kandang, cara budidaya jangkrik yaitu memasukkan piring yang berisi tanah maupun pasir sebagai media peletakan telur jangkrik. Sebaiknya letakkan jangkrik betina dan jantan di dalam kandang dengan perbandingan 10:3. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya tetas jangkrik yang dibudidayakan. Jika betina sudah bertelur dan melewati 5 hari, maka pisahkan antara telur dengan induknya.
Selanjutnya, semprot kandang yang digunakan untuk telur jangkrik menggunakan antibiotik, dengan dosis 1 hingga 2 sendok untuk 1500 hingga 2000 telur. Telur yang pada mulanya berwarna bening akan berubah menjadi keruh. Untuk meningkatkan keberhasilan penetasan, sebaiknya bolak balik agar tidak sampai berjamur. Biasanya telur telur akan menetas setelah 4 hingga 6 hari. Untuk mempercepat penetasan, anda perlu memberikan makanan yang tepat untuk indukan.
-
Pemberian Pakan
Makanan untuk jangkrik yang baru menetas hingga berumur 10 hari yaitu voor maupun makanan ayam. Anda bisa membuat pakan sebagai alternatif yaitu dengan menghaluskan kacang kedelai maupun beras merah. Selain makanan tersebut, anda juga bisa memilih ubi, sayuran dan singkong sebagai pakan selingan. Tentunya cara budidaya jangkrik ini dapat menghemat biaya dari segi pakan.
Selanjutnya, setelah jangkring memasuki usia lebih dari 10 hari, maka anda bisa memberikan pakan berupa gambas, jagung muda maupun sayuran. Sedangkan untuk jangkrik yang sudah siap dikawinkan sebaiknya pilih makanan berupa sawi, jagung muda, wortel, maupun kacang tanah. Anda juga bisa memilih makanan lain seperti mentimun dan singkong. Usahakan pakan yang diberikan memiliki kandungan air yang tinggi.
-
Perawatan Jangkrik
Selain memperhatikan pakan yang diberikan, anda juga harus melakukan perawatan dengan menjaga kebersihan kandang. Hal ini bertujuan agar jangkrik yang dibudidayakan merasa nyaman. Bersihkan kandang secara rutin dan lakukan penggantian mangkuk yang diletakkan di kaki kandang, setiap dua hari sekali. Cara budidaya jangkrik juga harus memastikan kelembaban di dalam kandang tetap terjaga.
Untuk pencegahan agar jangkrik tidak sampai terkena penyakit, sebaiknya lakukan pergantian penutup yang terbuat dari daun secara rutin. Sebagian besar, hama yang menyerang jangkring adalah jamur yang berasal dari daun penutup tersebut. Jika hal ini terjadi pada jangkrik yang anda ternak, sebaiknya segera ganti daun penutup dengan yang baru. Selain itu, anda juga dapat mencegah penyakit dan hama pada jangkrik dengan memberikan vaksin atau obat.
-
Melakukan Pemanenan
Setelah jangkrik yang dirawat cukup besar, maka anda bisa melakukan pemanenan. Sebenarnya pemanenan jangkrik tidak hanya ketika jangkrik sudah besar. Anda juga bisa memanen telur jangkrik yang masih belum menetas ke peternak jangkrik. Sedangkan jangkrik yang sudah besar bisa dijual ke penjual pakan burung atau orang yang beternak burung. Dengan menerapkan cara budidaya jangkrik ini, maka keuntungan yang anda peroleh menjadi dua kali lipat.
Cara merawat jangkrik bisa harus memperhatikan frekuensi pemberian pakan dengan baik. Apalagi untuk jangkrik yang baru dikeluarkan dari kotak penetasan. Jika anda kurang memberikan makan, maka jangkrik tersebut akan menjadi kanibal. Selain itu, anda juga perlu menjaga kebersihan kandang dan melihat kondisinya setiap waktu. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya hewan predator maupun hama penyakit yang menyerang jangkrik.